Lightweight Concrete With Mixed Foam Agent, Polymer and Bonding to Reach 300 Kg/Cm²
Main Article Content
Abstract
Lightweight concrete is very much developed because of its benefits that can reduce the weight of the building itself, so that the earthquake effect on buildings can be minimized. By using Foam Agent Technology, it will add air pores which can reduce the specific gravity of normal concrete. To achieve the K 300 Concrete Quality with Light Weight, the researchers added Polymer and Polymer and Bonding mixture to the Concrete mixture using Foam Agent technology. From the research conducted by researchers, it was found that Foam Agent is able to help concrete become lighter by 13%. This research was also able to obtain the optimum compressive strength results with a light weight, the Light Concrete study with the addition of Foam Agent, Polymer and Bonding with a quality of 267 kg / cm² or equivalent to Fc 22 with a weight of 1877 Kg / cm³ and an efficiency coefficient of 14% which is higher than normal Concrete K 300 with a magnitude of 13%.
Downloads
Article Details
References
Aji, Ir. MT. Dr. Techn Pujo., Purwono, Msc, Prof. Ir. IP-U HAKI Rachmat. 2010. “Pengendalian Mutu Beton sesuai SNI, ACI, ASTM”. ITS Press. Surabaya.
Akbar, F, Ariyanto, A, dan Edison, B, (2013),Penggunaan Tempurung Kelapa Terhadap Kuat Tekan Beton K-100, Riau.FakultasTeknik Universitas Pasir Pengaraian.
ASTM Standards, 1985, Standar Specification for Portland Cement, ASTM C-150, ASTM International, USA.
ASTM Standards, 1995, Standar Defenition of Terminology Relating to Concrete and Concrete Aggregates, ASTM C-125, ASTM International, USA.
ASTM Standards, 1995, Chemical Admixtures Concrete, ASTM C-494, ASTM International, USA.
ASTM Standards, 1982, Standar Specification for Concrete Aggregates, ASTM C-33, ASTM International, USA.
ASTM standards, 1995, Standar Specification for Coal Fly Ash and Raw or Calcined Natural Pozzolan for Use in Concrete, ASTM C-618, ASTM International, USA.
Danasi, M., (2014), PengaruhPenambahan Abu Terbang (Fly Ash) terhadap Kuat Tekan dan Modulus Elastisitas Beton Mutu Tinggi dengan Bahan Tambah Silica Fume, Superplasticizer, dan Filler Pasir Kuarsa, Skripsi. Universitas Atma Jaya. Yogyakarta.
Departemen Pekerjaan Umum. 1989. “Peraturan Beton 1989”, (PB, 1989), Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan, Bandung.
Departemen Pekerjaan Umum. 1989. “Peraturan Beton 1989”, (PB, 1989, SKBI 1.4.53.1989), Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan, Bandung.
Eniarti,M.,(2006), Pengaruh Pemanfaatan Serat Serabut Kelapa Terhadap Perbaikan Sifat Mekanik Beton Normal, Jurnal Spektrum Sipil,Volume 1, No.1: 19-20.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2015. Pedoman Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil: Perencangan Campuran Material Ringan Mortar-Busa untuk Konstruksi Jalan.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2015. Pedoman Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil: Spesifikasi Material Ringan Mortar Busa.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2015. Pedoman Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil: Perencangan Timbunan Material Ringan Mortar-Busa untuk Konstruksi Jalan.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2015. Pedoman Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil: Pelaksanaan Timbunan Material Ringan Mortar Busa.
Malau, F.B., (2014), Penelitian Kuat Tekan dan Berat Jenis Mortar untuk Dinding Panel Membandingkan Penggunaan Pasir Bangka dan Pasir Baturaja Dengan Tambahan Foaming Agent dan Silica Fume, Jurnal Teknik Sipil Dan Lingkungan. 2, (2), 287 – 296.
Muhaimin, Abdul. (2018). Pengaruh Penggunaan Additive Additon 5m Dengan Foam Agent Dan Serabut Kelapa Terhadap Beton. Universitas Narotama, Surabaya.
Mulyono, Tri. 2003. “Teknologi Beton”. Andi. Yogyakarta.
Octavianto R, Vivaldi. (2018). Pengaruh Penambahan Polyvinyl Acetat Dan Batok Kelapa Pada Beton. Universitas Narotama, Surabaya.
Paramatatya, E., (2014), Pemanfaatan Endapan Kalsium Karbonat (CaCO3) Lokal Daerah “X” Sebagai Bahan Aditif Semen Pengeboran, Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Yogyakarta.
Purwono, Msc, Prof. Ir. Rachmat. 1997. “Peranan Beton dalam Industri
Konstruksi”. FTSP-ITS. Surabaya.
Rochmah, N., (2016), Pemanfaatan Batu Kapur Di Daerah Sampang Madura Sebagai bahan Pengganti Agregat Kasar Pada Campuran Beton, JHP17: Jurnal Hasil Penelitian, Sep, 18;1(02).
Rustendi, I., (2004), Pengaruh Pemanfaatan Tempurung Kelapa Sebagai Material Serat Terhadap Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Beton,Media Komunikasi Teknik Sipil, Vol. 12, No. 2, Edisi XXIX Juli 2004.
Sembiring, R.,(1998). Beton Mutu Tinggi dengan Mengganti Fraksi Halus Pasir Kali dengan Fraksi Halus Pasir Kuarsa terhadap Kuat Desaknya, Skripsi, Universitas Atma Jaya. Yogyakarta.
Simbolon dan Firmanto, E., (2015), Penggunaan Foaming Agent dalam Pembuatan Bata Beton Ringan, Disertasi Teknik Sipil USU Medan :Tidak diterbitkan.
Suarnita, I Wayan, (2010),Karakteristik Beton Ringan Dengan Menggunakan Tempurung Kelapa Sebagai Bahan Pengganti Agregat Kasar,Jurnal Smartek, Vol. 8, No. 1, Pebruari, hal 22-33.
Ulfa, M., (2006), Pengaruh Penambahan Serat Sabut Kelapa terhadap Kuat Tekan dan Kuat Lentur Beton,Skripsi, Universitas Andalas.
Widodo, S., (2003) et. al. Pemanfaatan Limbah Abu Batu sebagai Bahan Pengisi dalam Produksi Self Compacting Concrete.
Wijaya, D., dan Sumiyanto, (2013), Kajian Kuat Tekan Beton Dengan Kalsium Karbonat Sebagai Substitusi Sebagian Portland Cement.