NAROTAMA JURNAL TEKNIK SIPIL

ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN TERHADAP JUMLAH BERAT MUATAN KENDARAAN SESUAI JBI DALAM RANGKA PENINGKATAN KESELAMATAN LALU LINTAS JALAN RAYA

R. ENDRO WIBISONO — 2023-11-23

Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor atau disingkat UPPKB adalah satuan pelaksana kerja di bawah Kementrian Perhubungan yang melaksanakan tugas pengawasan muatan barang dengan alat penimbangan. Jembatan Timbang adalah suatu alat yang dipasang secara tetap atau yang dapat dipindahkan pada suatu lokasi untuk mengetahui berat muatan kendaraan. Sistem operasional UPKKB tertera pada Surat Keputusan Dirjen Perhubungan Darat dan juga Peraturan Menteri tahun 2015 yang menunjukkan pedoman teknis penyelenggaraan penimbangan kendaraan bermotor. Kinerja operasional UPPKB khususnya di Trosobo terlihat cukup optimal dan sesuai ketentuan. Dalam pengoperasiannya dapat terlihat bahwa tidak seluruh kendaraan angkutan barang yang melintas di depan UPPKB Trosobo dapat diarahkan masuk ke dalam area UPPKB untuk ditimbang, banyak juga kendaraan-kendaraan bermuatan yang lolos dan tidak diarahkan masuk ke dalam UPPKB Trosobo. Dalam proses pengamatan, penulis mengambil langkah-langkah atau metode dalam menyusun hasil pengamatan yaitu berupa perencanaan kebutuhan dan alat pengamatan, observasi lapangan, pengumpulan data pengamatan, dan pembuatan hasil pengamatan. Petugas lalu lintas memiliki fungsi untuk mengatur dan mengarahkan lalu lintas kendaraan di jalan. Petugas harus sigap, tanggap, dan mampu membaca situasi ketika bertugas untuk mengarahkan kendaraan angkutan barang masuk ke dalam UPPKB. Semua kendaraan angkutan barang yang melintas pada UPPKB Trosobo tidaklah selalu bisa diarahkan untuk masuk ke dalam UPPKB, dikarenakan berbagai faktor yang dapat menjadi pertimbangan petugas lalu lintas di jalan. Penulis dapat menyimpulkan bahwa tingkat efektivitas operasional UPPKB terbilang cukup optimal. Dengan melihat perbandingan selisih yang tak begitu jauh antara jumlah kendaraan yang tidak masuk UPPKB Trosobo dengan jumlah kendaraan yang masuk UPPKB Trosobo.

PENGARUH DAYA SERAP TERHADAP KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR LOKAL KABUPATEN SUMENEP

YULIA AGUSTINA — 2023-11-17

ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL DAN FASILITAS KESELAMATAN LALU LINTAS DI SIMPANG RAYA BANGSRI-RAYA DUNGUS

RANU PANDHEGA — 2023-11-21

Di Kabupaten Sidoarjo, ada persimpangan Jalan Raya Dungus – Jalan Raya Sukodono – Jalan Raya
Bangsri – Jalan Raya Masangan yang saat ini sering menjadi titik kemacetan terutama pada jam-jam sibuk
yang mengakibatkan terjadinya lalu lintas yang rumit. Ini dikarenakan Jalan Raya Dungus – Jalan Raya
Sukodono – Jalan Raya Bangsri – Jalan Raya Masangan merupakan daerah kawasan perdagangan dan
perindustrian. Untuk itu perlu adanya evaluasi ulang siklus waktu pada simpang bersinyal yang terjadi pada
jalan tersebut. Pada penelitian ini pedoman yang digunakan untuk analisa ada tugas akhir ini mengacu pada
metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 (MKJI 1997) dan menggunakan data primer yang berupa
arus lalu lintas di lapangan dan data sekunder dari instansi pemerintah yaitu Badan Pusat Statistik (BPS);
Dinas Penduduk Daerah JawaTimur, Dinas Perhubungandan PU Bina Marga dan Utilitas Kabupaten
Sidoarjo yang berupa keadaan geometrik jalan dan Lalu lintas Harian Rata-rata (LHR). DS merupakan
derajat kejenuhan. Jika nilai DS terlalu tinggi > 0.75, maka penggunaan manual melakukan perubahan
kinerja simpang bersinyal pada jalan tersebut. Apabila DS tidak terlalu tinggi < 0.75, pengguna manual tidak
perlu mengubah keadaan yang sudah ada dan keadaan tersebut dianggap masih memenuhi syarat.
Dari hasil perhitungan diperoleh DS < 0.85 untuk kondisi existing tahun 2010, tetapi tingkat kenyamanannya
menghasilkan LOS F pada jam puncak pagi, siang dan sore. Maka untuk mengatasi permasalahan ini,
dilakukan perencanaan ulang waktu siklus. Dari hasil perencanaan ulang waktu siklus baru yaitu 66 detik
dan hasil yang diperoleh menunjukan bahwa DS < 0.75 serta tingkat kenyamanannya menghasilkan LOS B.

PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH PLAFON PVC TERHADAP KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL BETON AC-WC

CHOIRUL AMIN — 2023-11-18

Asphalt is a material that is widely used in road construction. The use of asphalt materials is getting higher, but the asphalt materials used are increasingly expensive and limited, research was conducted as an effort to save asphalt materials with the addition of PVC ceiling waste, with the aim of determining the effect of adding PVC ceiling waste to AC-WC asphalt materials. The method used for study carried out in the laboratory with the Marshall test method then obtained the calculation results, namely the Marshall quotient. The characteristics of the AC-WC pavement mixture include density, voids in mineral aggregate (VMA), voids filled with bitumen (VFA), voids in the mix (VIM), stability, Marshall melting (flow), and Marshall Quotient (MQ). The results of research from 3 variations of mixtures of PVC ceiling waste used with varying values of 0%, 2%, 3%, and 4%. Of each variation of PVC ceiling waste mixture, all of them have met the technical specifications of Highways in 2018, but the most optimal mixture variation is found in the 2% variation with a stability value of 1689.75 kg, with a VMA value of 16.64%, VFA value of 79.60%, VIM value of 4.57%, flow value of 2.7 mm, and MQ value of 612.91 kg / mm, the variation content of 2% is declared the most effective for mixing AC-WC asphalt, so that the variety of added materials for PVC ceiling waste is most optimally used as a mixture of AC-WC asphalt with a penetration of 60/70.

Keywords : AC-WC Asphalt, ASTM, PVC Ceiling Waste

STUDY INVESTIGASI EMBUNG NGEPUNG DI KABUPATEN NGANJUK

NURUL JANNAH ASID — 2023-11-23

Secara geografis Desa Ngepung berada di tengah lahan perhutani seluas 1660 Ha yang berada di dua Kabupaten yaitu Kabupaten Jombang dan Kabupaten Nganjuk Kecamatan Lengkong. Desa ini berada 15 Km dari Kecamatan, Desa kecil dan terpencil yang berada di ujung utara Kabupaten Nganjuk atau perbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro ini adalah kawasan potensi kekeringan. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih pada musim kemarau, masyarakat setempat hanya menggandalkan bantuan air bersih dari daerah yang didroping dua hari sekali. Tugas Akhir ini adalah mengkaji cara meningkatkan keandalan pasokan air baku tersebut. Salah satu cara meningkatkan keandalan penyediaan air adalah dengan melakukan Study Investigasi Embung. Tugas Akhir ini didasarkan pada beberapa metode yang saling melengkapi.Metode pertama adalah penentuan lokasi, Analisis Hidrologi, analisis kapasitas tampungan, analisis debit andalan, analisis kebutuhan air. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan mulai dari analisa hidrologi,analisa kapasitas tampungan, hingga analisa kestabilan, maka dapat disimpulkan, Jumlah total kebutuhan air Penduduk pada tahun 2037 adalah 16204.00 m3 dengan volume tampungan 58.058 m3. Mengingat hasil analisa penelitian, bahwasanya rencana pembangunan Embung Ngepung adalah layak dari segi teknik, ekonomi dan lingkungan.

PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK ZEOLIT SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT HALUS TERHADAP MUTU BETON K-250

MUHAMMAD MUZAYIN — 2024-01-19

Concrete is one of the materials that is generally used for modern building construction needs which is very important so that the building becomes sturdy and strong and resistant to weather. Zeolite is a mineral resulting from volcanic ash that settled and froze for tens to hundreds of millions of years ago. The purpose of this study is to determine the effect of zeolite powder as a substitute for some fine aggregates on the compressive strength of K-250 concrete and To find out the mix design of adding zeolite powder to the quality of concrete. The method used in this study is a concrete material practicum guide of Lamongan Islamic University (UNISLA). Based on the results, the research conducted on laboratory tests at the age of 28 days with a mixture of zeolite powder 0% variation worth 21.16 Mpa, 5% variation worth 17.57 Mpa, 10% variation worth 15.59 Mpa, and 15% variation worth 13.46 Mpa. From the mixture of zeolite powder use variations of 5%, 10%, and 15% cannot meet the compressive strength of K-250 because for K-250 concrete at least concrete with a strength of 21.16 Mpa, for a mixture of 5%, 10% and 15% has not met the quality standards of compressive strength of K-250 concrete.