NAROTAMA JURNAL TEKNIK SIPIL https://jurnal.narotama.ac.id/index.php/njts <p><strong>Narotama Jurnal Teknik Sipil (NJTS)</strong>&nbsp;merupakan salah satu jurnal di Indonesia yang memuat hasil-hasil penelitian karya ilmiah di bidang teknik sipil/konstruksi meliputi struktur, geoteknik, transportasi, sumber daya air, manajemen konstruksi, material konstruksi dan lingkungan, bertujuan untuk memberikan informasi ilmiah perkembangan ilmu teknik sipil terkini kepada khalayak umum. Jurnal ini dikelola oleh Program Studi Teknik Sipil Universitas Narotama yang terbit dua kali dalam setahun dan telah mendapatkan e-ISSN dari LIPI sejak tahun 2015.</p> en-US hendro.sutowijoyo@narotama.ac.id (Hendro Sutowijoyo) njts@narotama.ac.id (Tim Teknis Narotama Jurnal Teknik Sipil) Fri, 21 Jun 2024 10:54:00 +0700 OJS 3.1.1.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Pemetaan Sanitasi dan Dampak Limbah Rumah Tangga Desa Marengan Laok https://jurnal.narotama.ac.id/index.php/njts/article/view/2767 <p>Desa Marengan Laok memiliki permasalahan terkait limbah rumah tangga yang perlu ditangani secara maksimal. Ada beberapa titik lokasi yang tercemar akibat pembuangan limbah rumah tangga. Seperti di Karang Komis RT04 RW03 yang merupakan lahan perairan, oleh masyarakat setempat dijadikan sebagai tempat pembuangan limbah rumah tangga. Hal ini menyebabkan, lingkungan menjadi terlihat semakin kumuh karena sampah yang bertumpukan tidak dikelola. Tumpukan sampah tersebut menimbulkan bau yang tidak sedap dan menjadi biang penyakit yang dapat membahayakan kesehatanmasyarakat Timbulnya masalah ini dapat diminimalisir apabila segera diadakan penanganan yang serius. Mengetahui pemetaan sanitasi dan dampak limbah rumah tangga Desa Marengan dengan Aplikasi Arcgis. Metode yang dipakai adalah metode deskriptif kuantitatif dengan menggambarkan suatu objek sesuai dengan pernyataan yang ada tanpa di lebih lebihkan. Prosedur pengumpulan data menggunakan data sekunder dan primer yang diperoleh dari lapangan melalui Observasi, Wawancara dan Kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua rumah masyarakat Desa Marengan Laok yang mempunyai air bersih dan sumber air bersih sebanyak 1184 rumah. Jumlah rumah yang memiliki kamar mandi sebanyak 1102 rumah dengan persentase 93,1%, sedangkan yang tidak memiliki kamar mandi sebanyak 82 rumah dengan persentase 6,9%. Jumlah rumah yang memiliki WC dan septic tank sebanyak 958 rumah dengan persentase 81%, sedangkan yang tidak mempunyai WC dan septic tank sebanyak 226 rumah dengan persentase 19%. Jumlah rumah yang memiliki sumur resapan sebanyak 958 rumah dengan persentase 81%, sedangkan yang tidak mempunyai sumur resapan sebanyak 226 rumah dengan persentase 19%. Jumlah rumah yang memiliki tempat sampah sebanyak 1184 rumah.</p> Ach. Desmantri Rahmanto; Suharjoko ., Dicky Imam Wahjudi, Moh. Ridhol Maulidi ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.narotama.ac.id/index.php/njts/article/view/2767 Mon, 01 Jul 2024 20:11:58 +0700 Potensi Limbah Genteng Sebagai Material Pozzolan untuk Beton Ringan Non Struktural dengan Pengembang Aluminium https://jurnal.narotama.ac.id/index.php/njts/article/view/2778 <p>Limbah genteng dipercaya sebagai material pozzolan/cementious yang dapat digunakan sebagai material pengganti semen. Kandungan unsurnya sama dengan kandungan unsur yang dimiliki oleh semen yaitu SiO<sub>2</sub>, Al<sub>2</sub>O<sub>3</sub>, Fe<sub>2</sub>O<sub>3</sub> (Ridwan, 2017). Limbah genteng banyak dijumpai di pabrik pencetak genteng, yang mana peneliti mengambil lokasi penelitian di desa Kunir Lumajang sebagai tempat penelitian dengan berlimpahnya limbah genteng yang tidak dimanfaatkan maka menjadi pemikiran utama untuk memanfaatkan limbah tersebut sehingga memiliki nilai jual. Beton ringan yang pada era modern banyak diminati sebagai material ringan yang dapat mengurangi berat sendiri dari bangunan gedung utamanya, menjadi topik utama pada penelitian ini dengan menggunakan pengembang alumunium powder sebanyak 0,75% dari berat semen, dan dengan menambahkan limbah genteng dan kapur sebesar 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% dari berat semen, nilai FAS 0,6. Benda uji yang digunakan adalah benda uji silinder dengan ukuran 20cm dan diameter 10 cm dengan jumlah masing-masing 3 benda uji pada setiap variasi. Pengujian pendahuluan pada material limbah genteng adalah pengujian XRD dan XRF yang ditujukan untuk memastikan kandungan kristal dan unsur kimiawi. Pengujian sifat mekanik dari benda uji dilakukan uji tekan dan uji berat volume. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa semakin banyak penambahan serbuk genteng dan kapur nilai kuat tekan dan berat volume pada benda uji semakin menurun. Nilai kuat tekan tertinggi yang didapat adalah 12,704 kg/cm<sup>2</sup> &nbsp;dan dengan nilai volume 880,828 kg/m<sup>3</sup>. Dengan demikian, perlu adanya treatment khusus agar potensi yang terdapat dalam limbah genteng dapat dimanfaatkan secara optimal.</p> Nanin M. Utami, Diah Ayu Restuti Wulandari, Muhammad Lukman Abadi ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.narotama.ac.id/index.php/njts/article/view/2778 Thu, 20 Jun 2024 00:00:00 +0700 Evaluasi Sistem Drainase untuk Antisipasi Limpasan Debit dengan Prinsip Zero Delta Q Studi Kasus: Perumahan The Savanna Batu https://jurnal.narotama.ac.id/index.php/njts/article/view/2724 <p>Batu City as one of the tourist centers in East Java Province has resulted in the need for very fast property development. The Savanna complex is currently one of the most popular among consumers. One of the things that must be considered in housing construction is the wastewater and rainwater disposal system because it concerns the comfort of residents. Housing construction on land that was originally rice fields and catchments will cause problems related to additional water runoff. Based on this, a drainage system is needed that does not increase water runoff before and after construction. The Zero Delta Q policy is a "flood alert" concept by implementing restrictions on water runoff due to development where the difference between the water runoff discharge before construction and after construction must be 0 (zero). The current drainage channels use concrete pipes with a diameter of 0.6 m for primary channels and 0.4 m for secondary channels. After analyzing rainfall, topography and contour data as well as land use, planned discharge data for each channel was obtained. The existing channel dimensions can still meet the planned runoff discharge so there is no need to increase the channel dimensions. However, there was an increase in runoff discharge amounting to 2876,386 m3. Initially, before construction, the runoff discharge was 2331.3 m3. After construction, the runoff discharge was 2331.3 m3. 5207,731 m3. To minimize the difference in runoff discharge, 41 infiltration wells are planned with dimensions of 1.2 m wide and 3 m high..</p> Nurul Jannah Asid; Sekar Ayu Kucaravita, Rizki Astri Apriliani, Yusuf Ridlwan ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.narotama.ac.id/index.php/njts/article/view/2724 Tue, 02 Jul 2024 00:00:00 +0700