ANALISIS KAPASITAS FONDASI PRACETAK DENGAN BAHAN TAMBAHAN LIMBAH STYROFOAM DAN LIMBAH PLASTIK
Abstract
Di era moderen saat ini pembangunan perumahan di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat. Bentuk fondasi yang selama ini kita ketahui berisi penuh sehingga membutuhkan volume pemakaian batu kali yang besar, tidak ekonomis dan tidak ramah lingkungan. Dengan adanya trobosan baru tentang metode fondasi pracetak yang ramah lingkungan serta pemanfaatan limbah. Limbah styrofoam dan limbah plastik adalah limbah yang sulit terurai. Dalam hal ini dapat diselesaikan dengan metode fondasi pracetak berbahan beton dengan bahan tambah limbah styrofoam dan limbah plastik. Fondasi pracetak ini merupakan Fondasi dangkal yang pembuatannya dilakukan diluar proyek secara fabrikasi/precast. Dalam pembuatan benda uji fondasi pracetak ini didesain dengan desain yang telah ditentukan dan menggunakan beton mutu K.200 dengan bahan tambah limbah styrofoam 0,5 Kg (1,5% dari berat semen) dan limbah plastik 1,97 kg (5% dari berat semen). Dari penelitian ini didapatkan nilai kapasitas beban pada benda uji fondasi pracetak bahan tambah limbah styrofoam 1,5% pada usia 14 dan 28 hari sebesar 2,10 Kg/cm2 dan 2,44 Kg/cm2, sedangkan pada benda uji fondasi pracetak bahan tambah limbah plastik 5% pada usia 14 dan 28 hari sebesar 1,70 Kg/cm2 dan 2,04 Kg/cm2. Nilai deviasi pengujian laboratorium dengan analisa teoritis (SAP) kode benda uji (STY) pada usia 14, 28 hari adalah -3.50 kg/cm2 (62.57%), -4.06 kg/cm2 (62.52%). Sedangkan kode benda uji (PLTK) pada usia 14, 28 hari adalah -2.85 kg/cm2 (62.65%), -3.43 kg/cm2 (62.72%).