EVALUASI DUPLO BRIKET DGEM HAMPARAN DINGIN MURNI DAN CAMPURAN SERAT KELAPA SAWIT (Uji Pembanding)
Abstract
Jalan adalah infrastruktur transportasi darat yang mencakup seluruh bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan peralatan yang dibutuhkan untuk lalu lintas. Kerusakan jalan adalah masalah utama bagi lalu lintas transportasi darat. Perbaikan jalan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah membongkar lapisan aspal lama dan menggantinya dengan lapisan aspal baru. Aspal emulsi adalah aspal dingin yang penggunaannya tidak perlu dipanaskan, karena aspal emulsi memiliki tingkat viskositas yang rendah, sehingga tidak menimbulkan polusi sehingga menghemat biaya, tenaga dan waktu. Proses pencampuran aspal emulsi yang baik dipengaruhi oleh selimut aspal di seluruh permukaan agregat. Kelembaban agregat dengan menambahkan kadar air ke agregat secara merata dapat membantu aspal emulsi menyelimuti permukaan agregat karena air bertindak sebagai zat pereduksi viskositas atau menurunkan viskositas aspal emulsi. Dari hasil penelitian tentang Perbedaan Serat Kelapa Sawit DGEM CAMP, keuntungannya adalah kelelahannya lebih tinggi dibandingkan dengan DGEM Camp Murni. Selain itu juga memiliki kekurangan yaitu Nilai Kestabilan Serat Sawit DGEM lebih rendah karena pada contoh Briket membuat banyak rongga udara terbuka.
Downloads
References
Arifin, Dkk. 2019. Perbandingan Karakteristik Dense Graded Emulsion Mixture (DGEM) Tipe V dan Vi Terhadap Spesifikasi Tipe Campuran Aspal Panas. Surabaya: Universitas Kristen Petra.
Saapang Dan Intan. 2017. Material Requirements Of Construction Road Project Standard Bina Marga (Case Study In Project Implementation Of Wetar Island Side Road Regional Regency Of Mbd). Ambon: Universitas Kristen Indonesia Maluku
Sukirman, Silvia. 1999. Perkerasan Lentur Jalan Raya. Jakarta: Granit.
Wikarga, I Gde. 2017. Analisis Karakteristik Campuran Aspal Emulsi Dingin (CAED) dengan Epoxy Sebagai Bahan Tambah. Universitas Udayana: Jurnal Spektran.