Awalan Kemandirian Berkelanjutan Melalui Wirausaha Sempol Dan Pertukangan Di Shelter Rumah Hati Jombang

  • Yusti Probowati Rahayu Universitas Surabaya
  • NKE Triwijati Universitas Surabaya
  • Elfina Lebrine Sahetapy Universitas Surabaya
  • Ayuni Ayuni Universitas Surabaya

Abstract

Permasalahan di Shelter Rumah Hati Jombang, semacam LPKS (Lembaga  Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial), adalah ketidakmampuan pendamping dalam membina kewirausahaan pada anak binaannya. Padahal bagi anak binaan Rumah Hati ketrampilan wirausaha sangat penting dimiliki setelah mereka keluar dari shelter. Hal ini disebabkan anak binaan Rumah Hati  merupakan anak berkonflik dengan hukum yang  sulit mendapatkan pekerjaan karena adanya stigma buruk terkait pelaku kriminal. Hasil rembuk tim pengabdian masyarakat Kemenristekdikbud pendanaan 2024 dengan pendamping menyepakati perlunya  pelatihan wirausaha berjualan sempol dan hasil pertukangan kayu yang dibuat oleh anak-anak binaan Rumah Hati. Wirausaha merupakan awalan ekonomi mandiri bagi anak-anak binaan nantinya. Kegiatan pelaksanaan menggunakan metode pendekatan yang bersifat persuasif edukatif berupa ceramah, diskusi, dan praktek. Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah anak-anak binaan memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam wirausaha sempol dan hasil kerajinan kayu. Anak-anak binaan dilatih mulai dari survey pasar, mencari bahan baku, belajar menghitung laba-rugi dan menetapkan harga jual, berpraktek membuat sempol dan kerajinan kayu seperti gantungan kunci, jam, hiasan dinding, serta berpraktek berjualan secara offline dan online. Komunikasi dua arah juga terjadi sebagai bentuk indikator adanya pemahaman dan penyerapan ilmu pengetahuan dan ketrampilan wirausaha. Hasilnya anak-anak binaan memiliki kemampuan dalam berwirausaha berjualan sempol dan hasil pertukangan kayu. Lanjutan pemantauan menjadi evaluasi keberhasilan wirausaha

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2025-07-23