Literature Study of Political Communication Based on Politic Identity and Symbolic Interactionism: The Role of Middle Class in Information of Democratization
Abstract
Political communication is a very important part of the development of politics in Indonesia. Every general election will be filled with various kinds of propaganda targeting various segments of society. Identity politics is a form of public political expression that uses slogans that contain every political message. The characteristics of the use of identity politics can be identified through the concept of symbol interactionism. This study uses a qualitative approach with literature studies and focuses on analyzing the relationship between identity politics by identifying it with the concept of symbol interactionism and connecting it with Acemoglu's three-class model with a focus on middle-class voters. The purpose of this study is to find out the impact of the movement of using identity politics targeting the lower middle class on efforts to mature democratization in political communication. This research will combine the phenomenon of identity politics with symbol interactionism to a simplified pattern of political communication. The results obtained are the phenomenon of identity politics which is identified by symbol interactionism and mathematical modeling is formed as an explanation for the classification of each phenomenon. The classification of each phenomenon found in this study includes elements of (1) revolution, (2) repression, and (3) coup. By referring to the literature associated with the identity politics model in symbol interactionism, it is found that the role of the middle class is very small in the revolution, very high for starting repression, and very unlikely to start a coup.
Downloads
References
Abdullah, A. (2018). Membaca Komunikasi Politik Gerakan Aksi Bela Islam 212: Antara Politik Identitas dan Ijtihad Politik Alternatif. An-Nida', 41(2), 202-212.
Acemoglu, D. Robinson, J. A. 2003. Economic origins of dictatorship and democracy
Agus, B. (2006). Agama dalam kehidupan manusia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Alfaqi, M. Z. (2016). Memahami Indonesia melalui prespektif nasionalisme, politik identitas, serta solidaritas. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 28(2).
Ardipandanto, A. (2020). Dampak Politik Identitas Pada Pilpres 2019: Perspektif Populisme. Politica Vol. 11 No. 1, 43-63.
Arifin, Z. (2012). Buru Babi: Politik Identitas Laki-Laki Minangkabau. Humaniora, 24(1), 29-36.
Arikunto. (1990). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Asshiddiqie, J. (2010). Konstitusi ekonomi. Penerbit Buku Kompas.
BBC. (2019, April 26). Politik identitas: Pilpres 2019 ungkap potensi keretakan Sosial di masyarakat. Retrieved from BBC.com: https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-48062051
Blumer, H. (1969). Symbolic Interactionism : Perspective and method. New Jersey: Prentice Hall.
Cressida, H. (2007). Identity Politic. Amerika Serikat: Stanford Encyclopedia Of Philosophy.
Dalmeda, M. A., & Elian, N. (2017). Makna Tradisi Tabuik Oleh Masyarakat Kota Pariaman (Studi Deskriptif Interaksionisme Simbolik. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 18(2), 135-150.
Danandjaja, J. (2014). Metode Penelitian Kepustakaan. Jurnal Antropologi UI No. 52, 82-92.
Derung, T. N. (2017). Interaksionisme Simbolik Dalam Kehidupan Bermasyarakat. SAPA-Jurnal Kateketik dan Pastoral, 2(1), 118-131.
Dwita, D. (2014). Televisi dan kepentingan pemilik modal dalam perspektif teori ekonomi politik media. Jurnal Ipteks Terapan, 8(4), 252-261.
Erdiato, K. (2019). Pengamat: Pemilu 2019 Tak Lepas dari Politik Identitas dan Hoaks. Jakarta: Kompas.com.
Fauzia, A., Prihatna, A. A., Abubakar, I., al-Makssary, R., Pranawati, R., Aziz, S. A., ... & Kamil, S. (2011). Islam di ruang publik: politik identitas dan masa depan demokrasi di Indonesia.
Fernandes, A. (2018). Politik Identitas dalam Pemilu 2019: Proyeksi dan Efektivitas. Centre for Strategic and International Studies.
Firmansyah, M. F. (2019) Pengaruh Komunikasi Politic Entertainment Melalui Iklan Terhadap Tingkat Keterpilihan Partai Politik Pada Pemilihan Umum 2019. Jurnal Gama Societa, 3(1), 9-18.
Firmansyah, M. F. (2021). Impact of Political Institution Role to Anti-Corruption Perception Index: An Experience From Indonesia. International Journal of Community Service & Engagement, 2(1), 20-41.
Geertz, C. (1992). Kebudayaan dan Agama. Yogyakarta: Kanisius.
Habibi, M. (2018). ANALISIS POLITIK IDENTITAS DI INDONESIA. Researchgate.
Habodin, M. (2012). Menguatnya Politik Identitas di Ranah Lokal. Jurnal Studi Pemerintahan Vol. 3 No. 1, 120-121.
Hakiki, K. M. (2011). Politik Identitas Agama Lokal (Studi Kasus Aliran Kebatinan). Analisis: Jurnal Studi Keislaman, 11(1), 159-174.
Harahap, N. (2014). Penelitian Kepustakaan. Jurnal Iqra' Vol. 8 No. 1, 68-73.
Hemay, I., & Munandar, A. (2016). Politik Identitas dan Pencitraan Kandidat Gubernur terhadap Perilaku Pemilih. POLITIK, 12(1), 1737.
Hermanto, A. B. (2018). Politik Hukum Dalam Demokrasi Ekonomi Indonesia. Jurnal Hukum dan Bisnis (Selisik), 4(1), 4-28.
Hidayat, Komaruddin. 2017. Agama dan Politik. https://geotimes.id/kolom/politik/agama-dan-politik/ (diakses pada 17 April 2021)
Intan, Ghita. 2019. Politisasi Agama Kental Warnai Pemilu 2019. https://www.voaindonesia.com/a/politisasi-agama-kental-warnai-pemilu-2019/4901972.html (diakses pada 17 April 2021)
KomnasHAM. (2019). Ancaman Politik Identitas Dalam Pemilu 2019. Jakarta: komnasham.go.id.
Kusmanto, H. (2014). Partisipasi Masyarakat dalam Demokasi Politik. JPPUMA: Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik UMA (Journal of Governance and Political Social UMA), 2(1), 78-90.
Kurnia, T. (2018). 5 Negara Dengan Jumlah Media Sosial Terbnayak, Indonesia Berapa? Jakarta: liputan6.com.
Maarif, A. S., Maarif, A. S., Ali-Fauzi, I., & Panggabean, S. R. (2010). Politik identitas dan masa depan pluralisme kita. Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD), Yayasan Wakaf Paramadina.
Mead (1932) , G. H. (1932). The Philosophy of the Present. Chicago: University of Chicago Press.
Muhtadi, B. (2019). Populisme, politik identitas, dan dinamika elektoral: mengurai jalan panjang demokrasi prosedural. Intrans Publishing.
Nambo, A. B., & Peluhuluwa, M. R. (2005). Memahami Tentang Beberapa Konsep Politik (Suatu Telaah Dari Sistem Politik). Mimbar Vol. 21 No. 2, 265-266.
Nasrudin, J. (2018). Politik identitas dan representasi politik (Studi kasus pada Pilkada DKI periode 2018-2022). Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama, 1(1), 34-47.
Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Noerdin, E. (2005). Politik identitas perempuan Aceh. Women Research Institute.
Pernandi, I. (2017). Pola Komunikasi Pendidikan Pesantren Salafiyah Studi Kajian Interaksionisme Simbolik Pondok Pesantren Misbahulkhoir Bojong Purwakarta. Doctoral dissertation, Unpas.
Permana, R. H. (2019, April 9). Politik identitas dinilai lebih brutal di Pemilu 2019. Retrieved from alinea.id:https://www.alinea.id/pemilu/politik-identitas-dinilai-lebih-brutal-di-pemilu-2019-b1Xet9iWc
Pramitha, D. (2020). Revitalisasi Kepemimpinan Kolektif-Kolegial dalam Membangun Efektifitas Komunikasi Organisasi Pesantren (Studi Interaksionisme Simbolik di Pondok Pesantren Jombang). EVALUASI: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 45-69.
Ristianto, C. (2019, Mei 29). Politik Identitas Dianggap Sebagai "Winning Template" di Pilpres 2019. Retrieved from Kompas.com: https://nasional.kompas.com/read/2019/05/29/20001181/politik-identitas-dianggap-sebagai-winning-template-di-pilpres-2019
Ritzer, G. (2007). Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: Grafindo Persada.
Sabhana, A. (2007). Politik Identitas dan Nasionalisme Kebangsaan. Jakarta: LP2M UIN Syarif Hidayatullah.
Sari, E. (2016). Kebangkitan Politik Identitas Islam Pada Arena Pemilihan Gubernur Jakarta. KRITIS: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin, 145-156.
Salim, K. (2016). Politik Identitas di Maluku Utara. POLITIK, 11(2).
Saputro, A. (2018). Agama dan Negara: Politik Identitas Menuju Pilpres 2019. Asketik: Jurnal Agama dan Perubahan Sosial, 2(2), 111-120.
Setiawati, D. (2011). Interaksionisme Simbolik Dalam Kajian Sejarah. Agastya: Jurnal Sejarah Dan Pembelajarannya, 1(1), 99-115.
Shintaviana, F. V., & Yudarwati, G. A. (2014). Konsep Diri serta Faktor-faktor Pembentuk Konsep Diri berdasarkan Teori Interaksionisme Simbolik.
Siregar, N. S. S. (2012). Kajian Tentang Interaksionisme Simbolik. Perspektif, 1(2), 100-110.
Soekanto, S. (2009). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press.
Supriyadi. (2016). Community of Practitioners: Solusi Alternatif Berbagai Pengetahuan Antar Pustakawan. Jurnal Lentera Vol. 2 No. 2, 83-93.
Syukur, A. (2011). Islam, Etnisitas dan Politik Identitas: Kasus Sunda. dalam Miqot. Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman, 35(2).
Tanasaldy, T. (2007). Politik Identitas Etnis di Kalimantan Barat. Politik lokal di Indonesia, 461-490.
UI, P. (2019, July 15). Politik Identitas Dalam Kampanye Pemilu 2019. Retrieved From puskapol.ui.ac.id: https://www.puskapol.ui.ac.id/publikasi_puskapol/politik-identitas-dalam-kampanye-pemilu-2019-2.html
Wartika. (2020). Politik Identitas: Ancaman dalam Pilkada 2020. Jakarta: indonews.id.
Wibowo, A. (2018). Analisis Interaksionisme Simbolik Masyarakat Maya terhadap Wacana Agama di Media Sosial Facebook. FIKRAH, 6(1), 163-186.
Copyright (c) 2021 THE SPIRIT OF SOCIETY JOURNAL
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.