KASUS KEGAGALAN KONSTRUKSI DINDING PENAHAN TANAH RUMAH MEWAH DI ATAS TANAH LUNAK
Abstract
Kasus kegagalan konstruksi Dinding Penahan Tanah (DPT) suatu rumah mewah di atas tanah lunak diduga terjadinya dikarenakan lemahnya informasi penyelidikan tanah. Keruntuhan ter-jadi saat DPT setinggi 2,5 m selang 2 tahun ditinggikan menjadi 5 m. Dari hasil penyelidikan tanah setelah mengalami kegagalan konstruksi bahwa di lokasi proyek hasil stratigrafi lapisan tanah menggambarkan adanya lapisan tanah lempung lunak (NSPT = 2 - 5) setebal 6 meter yang terbentuk di atas lapisan cemented sand dengan nilai NSPT > 60. Kemudian selain stratigrafi lapisan tanah tersebut juga ada perbedaan muka air tanah dari hasil penyelidikan dan gambar desain sebesar 1,7 meter (muka air tanah berada 5 m - 6,7 m dari permukaan tanah). Diduga perbedaan ini terjadi akibat adanya fluktuasi muka air tanah (m-a-t) pada da-nau di sekitar proyek. Dampak adanya fluktuasi ini bisa menurunkan kuat geser tanah. Oleh karena lemahnya informasi penyelidikan tanah maka penggunaan soldier strauss yang ujung strauss diduga berdiri di atas lapisan tanah cemented sand atau pada tanah lunak. Kondisi ini memungkinkan ujung strauss tergelincir saat terjadi pergerakan tanah akibat penambahan tinggi DPT sehingga terganggu stabilitasnya. Struktur DPT terdiri dari pasangan batu yang berdiri di atas pilecap soldier strauss. Menurut Nowak (2012) kegagalan konstruksi dipicu oleh: 1). Struktur geologi tanah, 2). Adanya zona permeabilitas yang berbeda kontras antara lapisan pasir tersementasi dan lempung (inter-bedded cemented sand and clays), 3). Adanya rekahan alami- slip surface, 4). Adanya perubahan kadar air tanah akibat fluktuasi m-a-t maupun akibat musim hujan.