ANALISIS FAKTOR FISIK DAN OPERASIONAL JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH YANG MEMPENGARUHI POLA SPASIAL TITIK KEBOCORAN PIPA PADA KAWASAN INDUSTRI PIER
Abstract
Keberadaan infrastruktur penyediaan air bersih yang efisien merupakan salah satu pendukung utama perkembangan sebuah kawasan industri. Rasio kehilangan air merupakan indikator efisiensi untuk penilaian kinerja sistem penyediaan air bersih dan dalam pencapaiannya diperlukan pengendalian kebocoran secara intensif. Berkaitan dengan hal tersebut, terdapat empat tindakan dalam strategi manajemen kebocoran yang meliputi manajemen tekanan, kecepatan dan kualitas perbaikan, pengendalian kebocoran secara aktif, dan manajemen aset jaringan. Tindakan ini mempengaruhi bagaimana kebocoran dapat dikelola dan dengan demikian dapat diketahui volume dan nilai kebocoran secara ekonomis. Volume kehilangan air fisik tahunan cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya area layanan jaringan distribusi. Tingkat kenaikan tersebut dapat dihambat dengan menerapkan kombinasi yang tepat di antara keempat komponen dalam strategi pengelolaan kebocoran yang efektif. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas dan pola spasial titik kebocoran dalam sistem distribusi air bersih pada kawasan industri PIER. Analisis dilakukan dengan berfokus pada faktor fisik dan operasional jaringan yang telah ditetapkan oleh peneliti terdahulu. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya signifikansi hubungan antara pola dan intensitas spasial titik kerusakan pipa dengan faktor operasional dan fisik jaringan. Data dalam penelitian ini meliputi data historis kebocoran pipa selama 10 tahun, data spasial, serta data fisik dan operasional jaringan. Regresi poisson dengan proses titik spasial dipilih sebagai pendekatan pola dan intensitas spasial titik kebocoran.