Analisis Penjadwalan Proyek Menggunakan Metode CPM Pada Pembangunan Tahap II Marine Center Universitas Pattimura
Abstract
Pada Konstruksinya. Pembangunan Tahap II Marine Center Universitas pattimura Pada Gedung Kolam Benih dan Larva mempunyai waktu Pelaksanaan pekerjaan 180 hari kalender namun dalam pelaksanaannya proyek tersebut mengalami keterlambatan waktu pelaksanaan pekerjaan sehingga di tambahkan menjadi 240 hari kalender kerja dengan adanya permasalahaan tersebut , dilakukan suatu analisis penjadwalan dengan menggunakan Metode CPM. Yang merupakan suatu metode perancangan yang memungkinkan suatu refisi relative lebih mudah terhadap rencana
Metodologi penelitian yang dilakukan pada pembangunana tahap II marine Center Universitas Pattimura ini adalah wawancara terhadap pihak kontraktor dan konsultan. Sehingga diperoleh Data primer adalah data yang di dapat langsung dilapangan berupa hasil wawancara, data sekunder adalah data yang berupa jadwal pelaksanaan kegiatan atau time schedule.sehingga dilakukan teknik analisa data mengunakan metode CPM untuk mengetahui durasi pekerjaan yang mengalami keterlambtan, pekerjaan yang tidak dapat ditunda dan juga mengetahui pekerjaan kritis.
Berdasarkan hasil pengolahan data yang di ambil dari data CCO maka, dapat disimpulkan bahwa pekerjaan pada proyek pembangunan tahap II Marine Center pada Gedung Kolam benih dan larva yang mempunyai jalur kritis Pekerjaan persiapan –pekerjaan pasir dan tanah –pekerjaan pondasi – pekerjaan Beton –pekerjaan dinding - perkerjaan plesteran dan acian – pekerjaan lantai - pekerjaan Atap – pekerjaan instalasi listrik– pekerjaan pengecatan dan finishing dinding – pekerjaan Instalasi air Durasi waktu optimal pada proyek pembangunan proses pelaksanaan Proyek Konstruksi, selalu Terkait dengan biaya waktu dan mutu dari
Durasi Pembangunan Tahap II Marine center Universitas Pattimura pada gedung kolam benih dan larva adalah 35 minggu dengan saran yaitu setiap pekerjaan yang memiliki jalur kritis dengan menggunakan metode CPM sebagai alat pengendalian dari pada penjadwaalan proyek sehingga setiap pekerjaan dapat terkontrol dengan baik dan benar. Dan Setiap pekerjaan yang memiliki litansan kritis perlu pengawasan yang ketat.