Pemetaan Sanitasi dan Dampak Limbah Rumah Tangga Desa Marengan Laok
Abstract
Desa Marengan Laok memiliki permasalahan terkait limbah rumah tangga yang perlu ditangani secara maksimal. Ada beberapa titik lokasi yang tercemar akibat pembuangan limbah rumah tangga. Seperti di Karang Komis RT04 RW03 yang merupakan lahan perairan, oleh masyarakat setempat dijadikan sebagai tempat pembuangan limbah rumah tangga. Hal ini menyebabkan, lingkungan menjadi terlihat semakin kumuh karena sampah yang bertumpukan tidak dikelola. Tumpukan sampah tersebut menimbulkan bau yang tidak sedap dan menjadi biang penyakit yang dapat membahayakan kesehatanmasyarakat Timbulnya masalah ini dapat diminimalisir apabila segera diadakan penanganan yang serius. Mengetahui pemetaan sanitasi dan dampak limbah rumah tangga Desa Marengan dengan Aplikasi Arcgis. Metode yang dipakai adalah metode deskriptif kuantitatif dengan menggambarkan suatu objek sesuai dengan pernyataan yang ada tanpa di lebih lebihkan. Prosedur pengumpulan data menggunakan data sekunder dan primer yang diperoleh dari lapangan melalui Observasi, Wawancara dan Kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua rumah masyarakat Desa Marengan Laok yang mempunyai air bersih dan sumber air bersih sebanyak 1184 rumah. Jumlah rumah yang memiliki kamar mandi sebanyak 1102 rumah dengan persentase 93,1%, sedangkan yang tidak memiliki kamar mandi sebanyak 82 rumah dengan persentase 6,9%. Jumlah rumah yang memiliki WC dan septic tank sebanyak 958 rumah dengan persentase 81%, sedangkan yang tidak mempunyai WC dan septic tank sebanyak 226 rumah dengan persentase 19%. Jumlah rumah yang memiliki sumur resapan sebanyak 958 rumah dengan persentase 81%, sedangkan yang tidak mempunyai sumur resapan sebanyak 226 rumah dengan persentase 19%. Jumlah rumah yang memiliki tempat sampah sebanyak 1184 rumah.