PENINGKATAN KUALITAS KELULUSAN PENDIDIKAN TINGGI UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN PASAR JASA KONSTRUKSI DI INDONESIA

  • Koespiadi Koespiadi
  • Sri Wiwoho Mudjanarko
  • Fredy Kurniawan

Abstract

Kualitas kelulusan pendidikan tinggi yang masih belum memenuhi harapan dan standar kompetensi kerja, dampak globalisasi yang akan menciptakan persaingan ketat perlu disikapi dengan mempersiapkan kualitas kelulusan pendidikan tinggi yang mampu bersaing. Pertumbuhan pemenuhan tenaga kerja yang terlibat dibidang jasa konstruksi terus meningkat seiring dengan tumbuhnya sektor konstruksi di Indonesia, untuk memenuhi hal tersebut maka dibutuhkan lulusan pendidikan tinggi yang memiliki kompetensi ini. Dengan diterbitkan Peraturan Presiden Republik Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (Perpres 8/2012 tentang KKNI) dan ditetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Permendikbud 49/2014 tentang SN Dikti), maka perlu ada pemahaman yang memadai dan arah yang benar untuk menerapkan kebijakan tersebut. Dengan rencana diterapkannya peraturan baru maka muncul pertanyaan mendasar yaitu, apakah model sistem manajemen yang berbeda-beda di masing-masing Perguruan Tinggi dapat mempengaruhi capaian pemenuhan (target dan waktu) standar mutu minimal, Hal ini memerlukan evaluasi internal oleh Perguruan Tinggi itu sendiri dan juga evaluasi eksternal oleh kementerian. Adanya persyaratan untuk tenaga ahli konstruksi harus memiliki pengalaman antara 2 sampai dengan 4 tahun dari tahun kelulusan, hal ini akan mengurangi kesempatan kerja bagi lulusan Perguruan Tinggi dan secara tidak langsung belum mengakui kualitas dari lulusan Perguruan Tinggi siap untuk bekerja di sektor konstruksi. Untuk menjembatani antara kesenjangan antara kompetensi lulusan suatu program pendidikan tinggi dengan kompetensi keahlian maka harus ada sistem akreditasi yang saling menunjang antara sistem akreditasi pendidikan dan sistem akreditasi profesi dan memasukan pendidikan profesi kedalam kurikulum pembelajaran. Variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kualitas pendidikan tinggi adalah dosen, kurikulum, mahasiswa, proses pembelajaran, dan sarana/prasarana. Strategi untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi adalah memperhatikan peraturan yang mengatur tentang pendidikan tinggi, dengan melihat potret kesenjangan antara kompetensi lulusan pendidikan tinggi dengan kompetensi tenaga ahli konstruksi, untuk meningkatkan kualitas dosen, kurikulum, mahasiswa, proses pembelajaran dan sarana/prasarana.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2016-10-12
Abstract viewed = 0 times
PDF downloaded = 0 times